8.5.12

Tanggal Pernikahan

This is the next craziness in our wedding preparation.

TANGGAL PERNIKAHAN.

Aku orang jawa tulen, solo asli. Dan mbah Kung dan mbah Uti ku dari pihak bapak masih memegang erat tradisi menentukan tanggal pernikahan berdasar weton calon mempelai, tidak boleh pada saat hari weton meninggalnya kakek-nenek calon mempelai (jika sudah meninggal), juga ada bulan yang pantang untuk mengadakan pernikahan (contohnya bulan Sura). Begitu juga mas ku, yang bahkan dari keluarga ibu nya masih ada kerabat dengan kraton Mangkunegaran kalau ga salah.

Yang artinya untuk tanggal pernikahan kami harus pasrah, selama masih di hari Sabtu/Minggu. Untungnya bagian ini bisa dipahami sama Mbah Uti ku (lovely grandma). Soalnya kantorku 5 hari kerja, jadi mas yang agak-agak sulit alias lebih lama ngambil cuti (aka potong gaji :( gpp demi menikah)

Sudah bisa dipastikan, kami tidak mungkin memilih tanggal pernikahan cantik seperti kebanyakan pasangan calon pengantin lainnya. Apalagi kami sama-sama pegawai swasta yang ga gampang cuti dipertengahan minggu, lagian ntar temen2 kantor banyak yang ga bisa datang kan?? Ga asik dunk kalo temen2 ga bisa dateng ngerasain kebahagiaan kami. Hehehe...

So semakin gak mungkin nikah di tanggal cantik macam 11-11-11 atau 12-12-12 (this year) atau 10-11-12 (masih mungkin krn harinya Sabtu..but that's too long, lagian pas bulan Sura..ga boleh mantu..ampyuun deh).

jadilah tanggal pernikahan kami ditentukan berdasar perhitungan jawa..ya ampun pliss deh. SEMUA HARI DICIPTAKAN BAIK OLEH ALLAH. but, that's our cross. 

Sudah begitu banyak batasan masih juga harus kompromi. Dari keluarga mas minta di bulan A, dari keluarga ku bulan B. Duuuh, susah lagi nemuinnya.
Setelah berminggu-minggu, kami berdua mencoba memfasilitasi kedua keluarga (pliss deh, kami jg masih pusing nyiapin syarat2 untuk gereja..OMG). Dengan segala macam cara, sudah bisa disepakati tanggal pernikahan. Tapi masih dengan sedikit berat hati, di kedua pihak. Kecuali kami (at least sudah ada tanggal LOL).

Eh..eh ujung2nya ada masalah dengan kantor mas yang baru (maklum karyawan baru) dimana ada peraturan tidak boleh menikah selama 1 tahun setelah diangkat sbg pegawai tetap. Waaah, kalau gitu bisa2 nunggu 2 tahun lagi...uuuugh, keburu tua ntar kami berdua.

Dimulailah terus perjuangan kami berdua dalam doa dan air mata. Dan thanx God, dikasih ijin dengan kompensasi.

Wah sudah harap2 cemas saja, jangan2 peluang mas untuk jadi pegawai tetap menipis nih. Ternyata tidak saudara, hanya saja tunjangan kesehatan untuk istri dan anak (nantinya), akan diberikan setahun setelah diangkat sebagai pegawai tetap. Istilahnya masih dianggap single aja suamiku ntar. It's OK lah.
Dan 1 lagi, karena mas ku kerja di rumah sakit, seminggu sebelum menikah, aku (calon istrinya..duh berbunga2 deh rasanya), harus menjalani plano tes disana.
Whaaat?????????? OMG.
Penasaran kan?? Hehehehe

1 komentar: